New Business

Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Showing posts with label Jokowi. Show all posts
Global Future

Di tengah pro kontra UU Cipta Kerja & Covid-19 Begini Sikap Hollywood Kepada Indonesia

Ratusan negara di dunia telah diserang oleh Covid-19 atau virus Corona yang merepotkan para pemimpin pemerintahan, baik di negara paling maju, berkembang maupun yang sedang merangkak naik. Selain berdampak terhadap kesehatan umat manusia, pandemi global ini juga membahayakan ekonomi dan hubungan sosial masyarakat. 

Ketika ekonomi Indonesia sedang bertumbuh, ternyata ada wabah global yang sepertinya membuyarkan proyeksi yang sudah ditetapkan baik oleh pemerintah bersama DPR, maupun di sektor swasta dan bisnis kecil menengah yang sebenarnya sangat bagus pertumbuhannya di kawasan Asia. 

Program Presiden Jokowi di periode pertama memang mengangkat pertumbuhan yang banyak didorong sektor infrastruktur dan pariwisata serta beberapa sektor lainnya. Ketika banyak negara memilih lockdown, Presiden Joko Widodo memilih PSBB, meskipun ada desakan dari dalam negeri dari para pengamat, bahkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bersikeras melakukan lockdown. 

Sepertinya tidak ada pilihan paling tepat untuk mengatasi masalah Corona ini apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan penduduk sangat besar, diperkirakan berjumlah 268.583.016 jiwa (menurut data dukcapil Kementerian Dalam Negeri, semester I 2020). 

Kebijakan Presiden Jokowi berusaha menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan mencegah meluasnya paparan Covid-19. Meskipun ada pro kontra, pilihan Presiden RI ini banyak dipuji negara-negara lain. 

Tantangan terkini yang dihadapi pemerintahan Presiden Jokowi adalah ketika DPR RI mensahkan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu. Terjadi demo oleh para buruh, mahasiswa bahkan pelajar di bawah umur yang sempat diwarnai vandalisme terhadap fasilitas umum. 

Omnibus Law memang gagasan Jokowi untuk memudahkan proses perijinan dan investasi di Indonesia, sehingga lapangan kerja pun akan terbuka lebih banyak. Hal ini hanya bisa terjadi kalau ada kepastian hukum dan bebas dari pungli, suap dan godaan suap. 


Beberapa film animasi Hollywood yang banyak penggemarnya di Indonesia dan dunia. 
(dreamer.id)

Di tengah pro kontra terhadap UU Cipta Kerja, para investor swasta dari Amerika Serikat termasuk studio Hollywood di Los Angeles, California punya sikap lain. Kalau anda termasuk dari sekian juta moviegoers pasti sering menonton film-film yang dibuat oleh major studio di Hollywood. 

Kini Indonesia kebanjiran order dari kampung artis dunia itu. Pembuat film animasi di negeri para actor terkenal dan Hollywood celebrities itu telah menginvestasikan dana mereka untuk pembuatan animasi di Indonesia. Dalam waktu tidak terlalu lama anak-anak dan para pecinta film animasi akan semakin sering menonton film yang animasinya dikerjakan tangan-tangan kreatif yang ada di Indonesia. 

Kalau warga +62 masih ingat dan tidak menolak lupa, sebenarnya Presiden Jokowi sudah sering menyinggung bahwa Indonesia punya potensi besar di bidang creative industry. Namun Jokowi agak kecewa karena pendidikan di Indonesia, baik di tingkat sekolah lanjutan atas maupun perguruan tinggi belum banyak yang memiliki mata kuliah atau kurikulum yang memberikan kesempatan kepada para pelajar dan calon mahasiswa untuk menekuni bidang animasi, merancang game dan teknologi kreatif lainnya. 

Itulah sebabnya Jokowi sangat mendukung e-sports agar para pemain games dan generasi milenial yang punya bakat serta keahlian di bidang games dan animasi semakin berkembang dan bisa melahirkan pengusaha baru bukan hanya menjadi "tukang" yang hanya tergantung pada pesanan. 

Pada 29 Oktober 2020 laman republika.co.id melaporkan bahwa Rektor Universitas Amikom Yogyakarta Mohammad Suyanto menegaskan bahwa "Pendidikan vokasi harusnya ada jurusan animasi. Di skill nya kita siapkan agar bisa langsung siap bekerja. Kami nanti membutuhkan banyak anak SMK untuk animasi ini," 


Presiden Jokowi sudah lama meyakini dan mengingatkan bahwa Indonesia bukan hanya bisa menjadi konsumen games dan film animasi, melainkan sudah siap menjadi creator, bahkan akan lahir technopreneur kelas dunia (makassar.tribunnews.com)

Hal itu dikatakan Mohammad Suyanto pada seminar nasional pendidikan technopreneurahip dan pendidikan karakter di masa pandemi Rangkaian Festival Pendidikan Direktorat Pendidikan Daarut Tauhid 2020 secara online. Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir yang mengangkat tema 'Menjadi Technopreneur Muda melalui Pendidikan Vokasi," 

Indonesia bukan hanya akan menerima pesanan dari Hollywood begitu saja karena ada banyak ahli dan anak muda yang berbakat untuk membuat cerita film animasi dan keahlian terkait seperti musik dan pembuat software. 

Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa zaman ini sudah berubah, sehingga anak muda Indonesia harus bersiap menjadi pengusaha di bidang teknologi atau technopreneur. 

Perubahan itulah yang harus siap dihadapi dan dicarikan solusi bukan hanya dibanjiri kritik tanpa solusi. Warga +62 sebenarnya sudah lelah dengan segala perdebatan yang sering dilakukan oleh bukan ahlinya. Begitulah isi tayangan talk show di televisi nasional. 

Sudah saatnya para orang tua memberikan kepercayaan lebih banyak terhadap bakat yang dimiliki anak-anak mereka, bahwa profesi masa depan akan selalu bersentuhan dengan teknologi digital. Industri film dari Hollywood yang biasanya sulit untuk mempercayai tenaga kreatif dari luar Amerika Serikat kini telah mengalihkan dollar mereka ke Indonesia, dan ini artinya terbukanya lapangan kerja baru di tengah penantian pada vaksin Covid-19. 


Read More
Global Future

Untuk memilih bisnis baru pasca Covid-19 perlukah ingat Cak Lontong?

Mungkin ada orang yang menjadi paranoid, takut, khawatir atau cemas akibat serangan wabah global yang bernama Covid-19 atau virus Corona ini. Banyak pekerjaan, profesi, bahkan bisnis dari yang kecil, menengah sampai besar sangat terganggu oleh virus mematikan ini. Gangguan terhadap pekerjaan atau bisnis ini terjadi hampir di semua bidang, baik yang formal maupun sektor informal. 

Kenapa mereka cemas? 
startup, making money online, work from home, Covid-19, Corona virus, Donald Trump, traveloka, bukalapak, alibaba, Cak Lontong, Jokowi, Presiden Jokowi
Wujud rasa cemas pada Covid-19? (eltiempo.com/mundo)

Berat ringan rasa cemas itu tentu tidak sama pada setiap orang. Pada awal munculnya virus Corona ini bahkan ada yang meremehkan ganasnya Covid-19 ini. Presiden adidaya Donald Trump pun sempat memandang enteng. Anda pasti bukan seperti mereka, melainkan ingat pesan Presiden Jokowi untuk melaksanakan aturan PSBB dengan baik dan benar, apalagi Presiden sudah menggelontorkan dana lebih dari 405 Triliun rupiah untuk menangani virus Corona ini, termasuk stimulus ekonomi. 
startup, making money online, work from home, Covid-19, Corona virus, Donald Trump, traveloka, bukalapak, alibaba, Cak Lontong
Akhirnya Donald Trump menyadari bahaya Covid-19 dan mengajak warga dan staff White House berdoa bersama untuk mencegah penyebaran virus Corona supaya tidak meluas di USA (kompas.com)

Ketika berbagai aturan tentang pembatasan sosial, begitu pula setelah beberapa negara di Eropa seperti Itali, Perancis atau di Malaysia menerapkan pembatasan yang lebih ekstrim atau lock down, terjadi hal fatal diakibatkan oleh sikap meremehkan sebagian warga di sana. Indonesia pun sempat mengalami hal ini terutama jika dikaitkan dengan adanya pembatasan untuk beribadah di rumah ibadah. 

Tentu ada pemahaman yang keliru terhadap berbagai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah di suatu negara atau pemerintah daerah, termasuk pula di kalangan elite politik, tokoh masyarakat, warganet, maupun pihak lain yang berniat buruk untuk mengacaukan keadaan menyedihkan ini. 

Berbagai berita yang berseliweran di media sosial juga punya andil untuk membebani pikiran orang, meskipun ada juga juga informasi yang mencerahkan hati supaya tidak cemas berlebihan. 

Lalu bagaimana memilih peluang baru untuk berbisnis setelah badai Corona berlalu?

Setelah anda stay at home dan merasakan (mungkin untuk pertama kali) working from home dan belajar di rumah bareng anak-anak anda, maka ada aktivitas yang tidak anda sadari, ternyata ada bisnis yang tetap berjalan, meskipun omzet bisnis ini ada penurunan, namun mereka bisa bertahan dan tetap berlanjut. 

Kreativitas pun bermunculan di antara para seniman musik, fotografer, penulis dan pebisnis lain yang sebelumnya sudah merintis bisnis yang bisa making money online. Jika anda punya keinginan yang sama, kini saatnya anda ingat kata Cak Lontong: Mikiiir. 

Sambil mikir, yuk nonton video Cak Lontong ini supaya rasa cemas berlalu seperti Bajaj yang kini biru warnanya. 



Inilah anda momen penting dalam hidup kita untuk merenung dan menyepi dalam keramaian yang bising di media sosial - terjadi pertarungan antara fakta dan hoax. Sekali lagi, Mikiiir. Pisahkanlah dengan saringan sosial yang ada di pikiran kita supaya tidak gegabah dalam berfikir, berkata dan berbuat pada hari ini dan di masa depan. 

Menjadi kreatif adalah pilihan terbaik di abad 21 ini, bukan hanya mengandalkan cara-cara konvensional. Sesederhana apapun pemikiran atau ide anda untuk memulai sebuah usaha rintisan atau startup business, hal terpenting yang harus anda kurangi secara drastis adalah rasa cemas anda dan mengusir hoax. Pastikan jempol anda berhenti untuk memforward video, tulisan atau meme yang diragukan kebenarannya. 

Mungkin setelah badai Covid-19 ini berlalu (semoga semakin cepat), kehidupan anda akan berubah (anda yang akan menyadarinya). Karena itulah anda harus mempercayai potensi dalam diri anda, bahwa anda sebenarnya punya talenta tertentu yang mungkin selama ini anda abaikan karena anda lebih memilih untuk bekerja di perusahaan konvensional yang minim kesempatan untuk dialihkan agar bisa dikerjakan di rumah atau di luar kantor. 

Yuk diskusi dengan video conference dengan rekan-rekan di group WA dan bertukar pikiran dan sedikit lelucon agar anda juga mereka sama-sama mendapat inspirasi, bahkan ide yang bisa dikerjakan bersama untuk memulai bisnis baru, yang siapa tahu ternyata lebih unik daripada traveloka, bukalapak atau Alibaba dan sebagainya. Yuk gunakan smartphone dan laptop anda untuk memulai bisnis baru. 

startup, making money online, work from home, Covid-19, Corona virus, Donald Trump, traveloka, bukalapak, alibaba, Cak Lontong, Jokowi, Presiden Jokowi
Pasca Covid-19 mungkin anda tidak harus bekerja di kantor atau di rumah lagi, bahkan anda bisa menimati beautiful moment seperti ini dan bisa lagi bersosialisasi dengan teman dan rekan bisnis sambil minum kopi tubruk di cafe seperti gadis cantik ini.
Why not lho? (freepik.com) 

Are you ready?


Read More
Global Future

How to get venture capital for your startup business?

Start up business has recently become a trend in many countries. If you do not have enough capital, you can find sources of funding, such as financing, investor are ready to add your shares in the new company, or venture capital.

Do you have a unique idea? Now is the time you make a team and organization to realize your brilliant idea. There are many creative people, young and old, and they have a brilliant idea to develop new products or services, even new technologies and applications that can be transformed into a new business. Among them are some who try to realize opportunities or open up entirely new opportunities, so it could be a new product that may surprise many people. The 21st century was the century of the emergence of new entrepreneurs. They do a "start up" to realize their ideas in the business world.
 
Jokowi, startup, venture capital, entrepreneur, small business, entrepreneurship, business idea, new business,
Unique idea for start up business. Image: gc-id.blogspot.com
A start-up a new business always starts with a great idea that is often out of the box, and beyond ordinary people's thinking about starting a business, which is usually always a conventional business. The idea can be realized and they often provide great profit in just a short time, even less than one year. But there are always new entrepreneurs who are confused about the capital. This makes sense, because in between the perpetrator of a startup business is young people, who have great ideas, but they do not have enough capital to develop their ideas into a reality. That fact is the distribution, sale, and of course marketing, including advertising.

Of course there is the idea of seeking working capital, ie by applying for a loan to the bank. The new entrepreneurs do not have their fixed assets to use as collateral. Very unfortunate when a brilliant idea they have to stop. However, they should not worry because they can receive financial aid or a collaboration of other major corporations. If they are keen and willing to search for the information seriously, then the new entrepreneurs can get venture capital.


Jokowi, startup, venture capital, entrepreneur, small business, entrepreneurship, business idea, new business,

                                          Gojek, a successful start up business in Indonesia. Image: infokomputer.com

Venture capital for a business start-ups are common. In addition to ordinary venture capital firm, which was specifically prepared to capitalize the new company, we can also obtain equity or venture capital companies that have products, services or the same vision with our new business. With a little skill diplomacy and an attractive presentation, a new start-up business can get venture capital or equity participation with the best deal.  

Before you look for venture capital opportunities, financing, or equity, then make sure you have a start-up business characteristics and requirements as follows:

1. Unique, original meaning and yet another entrepreneur who runs your business idea.
2. Services or products you are not only unique, but can be produced at a reasonable cost.
3. The products, services or applications and you are developing technologies that will be marketed or sold in the long term.
4. In technical and marketing model can be run in a variety of formats, making it attractive to be marketed.
5. Type your start-up is not a blind imitation, but must be genuine, or 90 percent of the work you can be packaged in a unique, so different from the product or other businesses that already exist in the market.

In addition to the factors mentioned above, you also need to have a team that can support you so that it can convince investors, banks or venture capital firms. You just determine whether your new business will be sold as a whole or 100 percent, or you're still a part of the company. Because there is the inventor or owner of a start-up business that is willing to remove its unique business to investors, and enjoyed sales of the company he founded, and enjoy life or to make a new start-up companies.
 
Jokowi, startup, venture capital, entrepreneur, small business, entrepreneurship, business idea, new business,
Jokowi and Obama. Image: nasional.tempo.co
All the decision is in your hands. And also can choose to remain fully involved in your new business. This can happen because investors actually do not have the expertise like you, which is probably because your business is unique, so without your involvement, then the business can not run perfectly.

There is good news for those of you who have big capital, because you can find a lot of start up business in Southeast Asia such as Indonesia. Moreover, Indonesia has a very visionary president, Joko Widodo, aka Jokowi. President Jokowi even set up a special institution to handle the creative business. Lately, Jokowi was excited to streamline the bureaucracy, accelerating the process of licensing and building a massive infrastructure in various areas to support all business activities in Indonesia. You can invest more easily in Indonesia with the potential for nearly 250 million inhabitants, it is a very open market for various products and services.


Read More
Global Future

The creative economic opportunities in Indonesia

Indonesia has found a new leader. He's just an ordinary person, but has a big dream to realize a great Indonesian. In the presidential campaign debates, presidential candidate 

Jokowi, art business, ASEAN free trade, investment, business opportunity, creative business, creative industry, design, economic creative, entrepreneur, investment in Indonesia,
Jokowi support national car developed by students. Image: bisnismanajemen.co.id
Joko Widodo, or better known as Jokowi has expressed his vision to realize the dream of the anti-corruption movement, build the education system with the slogan "Smart Indonesia", or Indonesia Pintar, and "Healthy Indonesia" or Indonesia Sehat, also build the economy of the people, not just build large projects for economic growth only. For alignments Jokowi on society and the youth, Jokowi will develop the creative economy and creative industries.

In a debate ahead of the presidential election, Jokowi in the presence of competitors, the presidential candidate Prabowo, Jokowi clearly and straightforwardly explain the great potential of young people in the development of the creative economy such as movies, music, animation, handicrafts, even Jokowi also eloquently explains on the management of stage (performances). Jokowi is very understanding of the potential of young people who are very creative. Business billions of dollars will be developed from the creative industries sector. There are so many young people of Indonesia who have talent in animation, game development, graphic design, software development, music, movies, and other creative technologies. 
 
Jokowi, art business, ASEAN free trade, investment, business opportunity, creative business, creative industry, design, economic creative, entrepreneur, investment in Indonesia,
Jokowi wearing a Metallica T-shirt before the Metallica concert in Jakarta. Image: politik.kompasiana.com

Jokowi is known to be very close to the world of art and creative activities. He is a big fan of rock music, even he was enjoying heavy metal music, and have been watching the show Metalica, Sting, and so on. He also had a great interest when Michael Mann made ​​a film in Jakarta. Before he became governor of Jakarta, when he served as mayor in Solo, Jokowi creativity are excited to help students to develop a cheap car to be mass produced, so that people can buy the middle and bottom of the original Indonesian-made cars at affordable prices.

Jokowi, art business, ASEAN free trade, investment, business opportunity, creative business, creative industry, design, economic creative, entrepreneur, investment in Indonesia,
Jokowi plays a guitar gift of Robert Trujillo, Metallica bass player. Image: megapolitan.kompas.com 
As a new president, Jokowi be serious to build Indonesia with a new spirit, mental revolution, so that the bureaucracy in Indonesia could be more efficient, then corruption can be minimized. Indonesian society can be disciplined, work hard to achieve their dreams, especially Jokowi strongly supports small and medium-sized businesses to be successful globally. Jokowi also friendly to foreign investors who want to support the creative economy in Indonesia.

If you are young, or you have a young spirit, and you have expertise in the field of art or science, you have the opportunity to develop your creativity in Indonesia. Among the ASEAN countries, Indonesia has a Ministry of Tourism and Creative Economy (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), whose purpose is to assist the development of creative art and other creative knowledge in order to be transformed into a profitable creative industries. Are you ready?

The Ministry has provided an opportunity for young entrepreneurs to develop economic creative economic in Indonesia, both directly related to tourism, as well as with other business areas. If you could bring the technology to develop a multi-media business is also very wide open in Indonesia, so the development of businesses such as gaming, comics, fashion design, and so definitely have a place in Indonesia.

Read More